Tipe pertama, tipe kayu rapuh.
Sedikit tekanan saja membuat manusia jenis ini patah arang. Ketika menemui kesulitan ia langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Tipe kayu rapuh ini perlu berlatih agar dapat berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup. Dalam menghadapi mereka, sesekali waktu kita harus lebih berani tega karena mereka kadang perlu dilatih untuk belajar menghadapi kesulitan. Posisikan diri kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi.
Tipe
ini biasanya mampu bertahan mengahadapi tekanan awal. Namun seperti
layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan rumit, ia
mulai bengkok dan tidak stabil. Manusia tipe ini mampu mengahadapi
tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut. Tambahan tekanan
sedikit saja membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, manusia
tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe
lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, tipe
ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas.
Tipe
ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan, saat tekanan tiba, manusia
tipe kapas ini mampu bersifat fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah
kapas. Ia akan mengikuti tekanan terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat
terjadi tekanan, tapi setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke
keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke
titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Inilah
tipe yang ideal dan terhebat. Tekanan pada tipe ini justru membuat
mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi dan lebih kreatif. Coba
perhatikan bola pingpong, saat ditekan, justru ia memantul ke atas
dengan lebih dahsyat.
Termasuk tipe manakah Anda?
No comments:
Post a Comment